Menavigasi kapal yang sangat besar sama sekali bukan pekerjaan
mudah dan ketika menghadapi situasi darurat, di mana petugas navigasi harus
membuat beberapa keputusan cepat, keamanan seluruh kapal dan awak kapal
bergantung pada perwira tersebut.
Nah saat inilah sistem otomatis
sangat berguna. BNWAS adalah salah satu jenis sistem otomatis yang digunakan
pada kapal. Sementara navigasi kapal mungkin merupakan aspek yang paling
penting dalam mengantarkan barang dan awak kapal dengan aman dari satu posisi
ke posisi tujuan, namun juga harus dipahami bahwa manusia disini juga ikut
andil didalam navigasi dan sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah
gudangnya kesalahan; bisa saja terjadi sesuatu pada mereka yang mengemban tugas
navigasi (seperti tiba-tiba pinsan atau terkena alasan kesehatan lain seperti
jantung atau vertigo) Nah BNWAS membantu mengatasi masalah seperti itu.
Apa itu BNWAS?
Bridge Navigational Watch &
Alarm System - BNWAS adalah sistem pemantauan dan Alarm yang memberi tahu baik perwira
navigasi atau master kapal jika perwira jaga di anjungan (OOW) tidak menanggapi
atau dia tidak dapat menjalankan tugas navigasi secara efisien, yang dapat
menyebabkan kecelakaan maritim.
Tujuan Bridge Navigational
Watch & Alarm System (BNWAS) adalah untuk memantau aktivitas Anjungan dan
mendeteksi kesalahan operator yang dapat menyebabkan kecelakaan laut. Sistem
ini memantau kesadaran Petugas Navigasi (OOW) dan secara otomatis memberi tahu Nakhoda
atau OOW lain yang memenuhi syarat jika karena alasan apa pun OOW tidak mampu
melakukan tugas OOW. Peringatan BNWAS diberikan dalam kasus ketidakmampuan
petugas penjaga karena kecelakaan, sakit atau jika terjadi pelanggaran
keamanan, misalnya pembajakan. Jika tanpa persetujuan oleh Nakhoda, BNWAS akan
tetap beroperasi setiap saat.
Mengapa Kapal Butuh BNWAS?
Ada banyak kejadian di masa
lalu dimana kapal tubrukan atau kandas karena pengambilan keputusan yang salah
atau inefisiensi dalam mengambil keputusan pada waktu yang tepat. Jika dalam
situasi darurat, petugas navigasi tidak mampu menangani situasi itu, hal itu dapat
menyebabkan skenario yang membahayakan. Untuk menghindari hal tersebut BNWAS
ini dipasang di anjungan yang mirip dengan dead man alarm pada ruang mesin.
BNWAS Alarm pertama kali akan terdengar
di Anjungan untuk mengingatkan perwira navigasi yang sedang bertugas. Jika
tidak ada respon terhadap serangkaian alarm, maka BNWAS akan mengingatkan perwira
Deck lainnya yang akan berbunyi di kamanya, yang bisa juga termasuk kamar Nakhoda,
sehingga mereka bisa dating ke anjungan serta guna menangani situasi dan mengatasi
masalah tersebut.
Persyaratan Operasional BNWAS
BNWAS memiliki tiga mode
operasi:
·
Otomatis
·
Manual
ON
·
Manual
OFF
Alarm dan Indikasi
1.
Begitu
BNWAS dioperasikan, periode saat tidak aktif harus antara 3 sampai 12 menit.
Periode yang tidak aktif ini adalah waktu dimana BNWAS aktif tanpa memberikan
alarm dan hanya setelah periode yang tidak aktif berakhir, alarm berbunyi dan
alarm / indikasinya terdengar dan fungsi reset perlu diaktifkan.
2.
Setelah
periode yang tidak aktif berakhir, indikasi visual (tahap pertama, indikasi
yang berkedip) harus diaktifkan yang menunjukkan / menuntut agar petugas
mengistirahatkannya, jika tersedia dan aktif.
3.
Jika
tidak diatur ulang dalam 15 detik dari indikasi visual, alarm terdengar
terdengar (tahap pertama)
4.
Jika
pada tahap pertama alarm yang terdengar tidak diatur ulang, 15 detik setelah
alarm yang terdengar, alarm lain yang terdengar (tahap kedua; suara harus memiliki
nada atau modulasi khas yang dimaksudkan untuk mengingatkan, namun tidak
mengejutkan) akan terdengar dalam kabin perwira navigasi lainnya dan / atau Nakhoda
5.
Jika
pada tahap kedua alarm yang terdengar tidak diatur ulang, 90 detik setelahnya,
alarm lain yang akan terdengar (tahap ketiga; mudah dikenali, menunjukkan
urgensi, volume yang cukup untuk didengar di seluruh lokasi dan untuk
membangunkan orang tidur) dan di lokasi awak kapal lainnya yang mampu melakukan
tindakan korektif
6.
Kecuali
untuk kapal penumpang, alarm tahap kedua dan ketiga dapat digabungkan untuk
suara di semua lokasi. Jika ini diterapkan, alarm tahap ketiga mungkin
diabaikan
7.
Untuk
kapal yang sangat besar, waktu 3 menit diperlukan bagi perwira jaga lainnya
atau si nakhoda agar bisa mencapai Anjungan untuk mengatasi situasinya.
Fungsi Reset
1.
Reset
hanya bisa dilakukan dari area fisik yang terletak di Anjungan tempat petugas
jaga navigasi melakukan look out
2.
Reset
hanya bisa dilakukan dengan satu tindakan operator (satu pukulan ke tombol
reset) dan akan membatalkan alarm / indikasi alaram
Tambahan lainnya
1.
Fitur
"Panggilan Darurat" harus hadir untuk segera mengaktifkan alarm ke tahap
kedua dan ketiga. Ini tersedia agar OOW bisa memanggil bantuan segera
2.
Mode
Operasional dan pengaturan durasi penekanan hanya diatur oleh Nakhoda saja
3.
Indikasi
kerusakan, dan semua elemen fasilitas Panggilan Darurat harus diaktifkan dari batre
cadangan jika terjadi black out.
4.
Output
harus tersedia untuk diintegrasi dengan peralatan Anjungan lainnya jika perlu
Peraturan untuk BNWAS
Peraturan SOLAS Bab V 19 menyatakan:
1. Kapal kargo dengan 150 tonase kotor dan
kapal ke atas dan penumpang terlepas dari ukuran yang dibangun pada atau
setelah tanggal 1 Juli 2011
2.
Kapal
penumpang terlepas dari ukuran yang dibangun sebelum 1 Juli 2011,
selambat-lambatnya pada survey pertama setelah 1 Juli 2012
3.
Kapal
kargo berisi 3.000 tonase kotor dan ke atas yang dibangun sebelum 1 Juli 2011,
paling lambat pada survei pertama setelah 1 Juli 2012
4.
Kapal
kargo berukuran 500 tonase kotor dan ke atas namun kurang dari 3.000 tonase
kotor yang dibangun sebelum 1 Juli 2011, paling lambat dari survei keselamatan
pertama setelah 1 Juli 2013
5.
Kapal
kargo berukuran 150 tonase kotor dan ke atas namun kurang dari 500 tonase kotor
yang dibangun sebelum 1 Juli 2011, paling lambat pada survei pertama setelah 1
Juli 2014
6.
Sebuah
BNWAS yang dipasang sebelum tanggal 1 Juli 2011 kemudian dapat dikecualikan
dari kepatuhan penuh terhadap standar yang diadopsi oleh organisasi, atas
pertimbangan Administrasi
0 comments:
Post a Comment